Kemajuan Kepemimpinan Pemuda Ansor untuk Masa Depan

  1. Peran Strategis Pemuda Ansor di Tengah Dinamika Zaman
    Strategi pemuda Gerakan Ansor yang menjadi garda terdepan bagi kaum pemuda Nahdlatul Ulama merupakan tameng penting yang harus terus disebarluaskan. Dari awalnya sebuah organisasi kepemudaan yang begitu kompleks dalam menghadapi tantangan, Pemuda Gerakan Ansor sangatlah penting. Selain mementingkan nasib seorang pemuda, Ansor pun mampu menjawab tantangan zaman dan perubahan yang begitu cepat dan masif ini, dengan tetap waspada atas ancaman bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
    Usia yang tidak lagi muda mengharuskan untuk menunjukkan sikap mental organisasi yang matang dalam aspek Sumber Daya Manusia, intelektual, sikap mental, bahkan kemandirian dalam menjawab persoalan yang berada di tengah masyarakat. Pemuda Gerakan Ansor yang mengalami transformasi menjadi lebih baik ialah ia yang mampu beradaptasi dengan perubahan zaman sehingga tidak mati kutu oleh perkembangan yang begitu cepat ini.
    Pemuda merupakan poin penting dan tonggak dari kekuatan suatu bangsa, di mana setiap lini digempur oleh berbagai persoalan hidup di tengah masyarakat. Sebagai organisasi yang mewadahi hal tersebut, haruslah mengambil peran, walau tidak banyak, namun mampu memberikan solusi dari sebuah persoalan yang ada. Maka, pemuda hari ini adalah pemimpin masa yang akan datang. Akan tetapi, menyitir pendapat Ketua Ansor Pimpinan Wilayah pada pertemuan di Kabupaten Banyuwangi yang mengatakan, “Pemuda hari ini adalah pemimpin hari ini” – Musaffa Safril.
    Maka, sebagai pemuda yang masuk sebagai struktural hari ini, merupakan emban amanah yang harus mampu menjawab tantangan-tantangan di masa kini dan masa yang akan datang. Tak hanya itu, ucapan Ketua PW yang menarik yaitu, “Nenek moyang kita adalah seorang pelaut, bukan juru masak,” yang mana memiliki arti yang sangat dalam dari arti sesungguhnya. Di mana sosok seorang pelaut adalah jiwa-jiwa yang tangguh menghadapi tantangan badai yang ada, tidak hanya pandai olah-olah mengikuti arus semata seperti tukang koki yang handal hanya membuat masakan, tetapi tidak berani menghadapi tantangan di depan. Maka, pesan singkat itu dapat dijabarkan secara dalam tentang bagaimana seorang pemuda Gerakan Ansor harus dapat memberikan kontribusi nyata.
  2. Transformasi Kepemimpinan: Adaptif dan Responsif
    Pemimpin Ansor kini harus memiliki road map, sebuah peta jalan organisasi yang menjadi kompas untuk menentukan arah berlayarnya organisasi ini—ke mana tujuan dan di mana ia akan berlabuh. Setidaknya ada tiga hal yang harus dipahami oleh kader muda agar mampu menjawab tantangan zaman saat ini: digitalisasi, radikalisme, dan problem kebangsaan.
    Perkembangan teknologi tidak bisa kita hindari begitu saja, tetapi harus dimanfaatkan sebagai sarana percepatan dalam pemerataan informasi. Dari konten-konten yang baik inilah, media sosial menjadi ladang dakwah yang sangat penting. Meskipun mungkin ada keterlambatan dalam merespons konteks digitalisasi, semangat dan jiwa kritis anak muda menjadi modal awal untuk mengejar ketertinggalan tersebut.
    Tantangan radikalisme menyangkut bagaimana memosisikan diri dalam konteks kebangsaan. Pemuda harus paham di mana posisi Indonesia saat ini: apakah dalam keadaan aman, terancam, atau bahkan dalam kondisi membahayakan. Maka dari itu, peta politik tidak hanya sekadar persoalan geografis, tetapi juga harus mencakup kesadaran geopolitik—baik nasional maupun internasional.
    Tak kalah penting adalah persoalan degradasi nilai-nilai kebangsaan yang mulai terkikis akibat perubahan kultur dan pola perilaku manusia saat ini yang cenderung apatis terhadap kondisi sosial. Peran organisasi dalam memperhatikan hal ini sangatlah penting—untuk terus sadar di mana letak posisi, di mana ia berdiri, dan di mana ia harus berjuang.
    Tidak akan ada peningkatan kualitas pendidikan, kestabilan ekonomi, atau ketenangan dalam menjalankan aktivitas, apabila suatu bangsa berada dalam kondisi carut-marut akibat peperangan. Seperti yang disampaikan oleh Mbah KH Hasyim Asy’ari:
    “Menjaga negara adalah kewajiban bagi setiap kaum Muslim yang ada.”
    Negara yang aman akan disokong oleh peran-peran pemuda, tangan-tangan yang mau mengulurkan bantuan, otak-otak yang menjunjung tinggi moral peradaban, serta kaki-kaki yang siap berjuang demi bangsa dan negaranya sendiri.
    Contoh konkret dari hal ini adalah program Pimpinan Pusat Ansor yang dipimpin oleh Addin Jauharudin melalui program digitalisasi kader, dengan meluncurkan aplikasi SIApps. Ini merupakan langkah nyata Ketua Umum dalam menjawab tantangan era digital. Ia juga terus melakukan konsolidasi dan kolaborasi lintas sektor, serta aktif terlibat dalam isu-isu sosial yang saat ini ramai disoroti media. Media terus menyoroti, bahkan menggonggong ruang gerak dan kontribusi Ansor, karena ada segelintir pihak yang tidak menyukai keberadaan organisasi kepemudaan ini. Maka, sebagai kader, kita harus memahami ideopolitorstratak—yakni ideologi, politik, organisasi, strategi, dan taktik—dalam memetakan potensi dan kontribusi nyata di tengah masyarakat.
  3. Kaderisasi dan Regenerasi yang Berkelanjutan
    Sebagai organisasi sosial yang terus bergerak, maka semangat dalam menelurkan bahkan menanamkan semangat api perjuangan tidaklah surut dan sirna begitu saja. Walaupun menghadapi tantangan yang begitu dahsyat, maka poin satu ini tak kalah penting, yaitu kaderisasi, yang mana menjaga keseimbangan organisasi menjadi gerakan yang terus melahirkan pemimpin baru.
    Mengutip kata-kata bijak: “Pemimpin yang hebat yaitu mampu menciptakan pemimpin yang jauh lebih hebat.” Kalimat ini cukup menjadi landasan dalam reorganisasi dan dalam sistem perkaderan Ansor dari semua jenjang kepemimpinan, dari Ranting, Pimpinan Anak Cabang, Cabang, Pimpinan Wilayah, dan bahkan Pimpinan Pusat. Menjaga semangat ke-Ansoran dan nilai Aswaja begitu penting untuk terus mengglorifikasi pemahaman tersebut sebagai landasan dan pondasi penting.
    Peran pimpinan dalam mencetak kader muda yang kuat akidah, cerdas intelektual, dan tangguh secara sosial merupakan peran yang harus dijiwai dan dilaksanakan. Tidak hanya sebagai moto kampanye di saat debat calon ataupun pemaparan visi-misi semata, akan tetapi tindakan nyata adalah poin penting dari konsep sebuah blueprint. Seorang pemimpin tidak menjadi pimpinan semata yang gila hormat ataupun gila sanjungan. Pemimpin adalah pemimpin yang melayani atas apa yang ia pimpin. Konsep kepemimpinan dan pimpinan sangat berbeda jauh dan bertolak belakang. Pemimpin harus sadar betul akan definisi hal tersebut, karena menjadi pemimpin tidak hanya menjadi pimpinan semata, akan tetapi pelayan umat—itulah yang jauh lebih penting.
  4. Tantangan dan Peluang Menuju Masa Depan
    Tantangan yang harus dihadapi Ansor dan menjadi perhatian utama ada tiga, yaitu degradasi nilai, tantangan identitas, dan politik sektarian. Dari ketiga tantangan tersebut dapat dijabarkan bagian-bagian mana saja yang harus dikuatkan, baik dalam struktur organisasi maupun dalam keanggotaan. Jangan sampai tiga poin tersebut menggerogoti tubuh Ansor yang selama ini dikenal solid dan militan. Sebagai pemegang kebijakan, seorang pemimpin harus menyadari betul isu-isu yang berkembang di bawah, bahkan bila perlu, dari setiap individu perlu dilakukan pemetaan terkait kekuatan maupun kelemahan organisasi. Hal ini menuntut adanya perbaikan dan pembenahan di setiap sektor dan lini.
    Tantangan yang ada merupakan peta posisi yang akan kita hadapi. Maka dari itu, kita perlu melihat dari sisi peluang, seperti halnya Indonesia yang akan mengalami bonus demografi. Hal ini tidak boleh dipandang sepele, melainkan harus dilihat sebagai peluang besar bagi bangsa ini untuk mengambil momen penting tersebut. Kita tidak lagi hanya berbicara soal politik musiman semata, melainkan perlu berpikir jangka panjang dalam menentukan arah organisasi ke depan—yang harus dipersiapkan dengan lebih matang dan terstruktur.
    Pertumbuhan teknologi dan keterbukaan informasi juga merupakan potensi yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan dakwah dan penguatan organisasi. Karya anak bangsa harus diapresiasi serta didukung secara nyata. Alih-alih mengabaikan, peluang ini justru harus menjadi fokus dalam pengembangan sistem. Hal ini tidak boleh dipandang sebelah mata, melainkan menjadi perhatian bersama. Bahkan pemerintah pun perlu ikut andil dalam memfasilitasi ruang-ruang kreatif anak muda guna mendukung perkembangan dan kemajuan bangsa yang kita cintai ini.
  5. Harapan dan Komitmen Kepemimpinan Masa Depan
    Beban yang diemban ini tidaklah hanya diberikan kepada pemimpin semata, akan tetapi bersama-sama diemban serta dipikul guna meringankan beban yang akan dihadapi. Harapan-harapan tersebut pula muncul dalam tubuh Ansor ini, di mana pemimpin bergerak tidak hanya memerintah dan asal tunjuk semata, akan tetapi mampu memberikan contoh, mengayomi, dan mengarahkan dengan baik dan benar tentang bagaimana langkah ini akan dimulai dan bagaimana perjuangan ini terarah dengan baik dan jelas akan dibawa ke mana kapal besar ini.
    Tak lupa pula komitmen bersama untuk mengabdikan diri, menjadikan Ansor sebagai motor penggerak umat, penjaga tradisi, dan pembawa kemajuan adalah ikrar bersama, sehingga kegamangan akan sebuah pilihan dan kemantapan dalam melangkah tidak hanya menjadi jargon semata, tetapi menjadi ruang gerak bersama dalam mengabdikan diri kepada bangsa tercinta ini menuju Indonesia Emas—negara yang Rahmatan lil-‘Alamin (rahmat bagi seluruh alam), sebagaimana tujuan Ansor ini didirikan, yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara, serta membela ulama Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).
    Selamat berjuang para sahabat-sahabat, refleksi ini merupakan sebuah panggilan untuk terus mengabdikan diri kepada negara ini yang telah diperjuangkan oleh para founding fathers bangsa. Kita hanya tinggal meneruskan perjuangan hingga akhir hayat ini. Perjuangan ini tidaklah mudah, akan tetapi kesulitan mana yang lebih berat dibandingkan jika kita hanya menjadi penonton dan penikmat sejarah semata?
    Maka, “singsingkan lengan baju, mari bersama berjuang.
    Selamat ulang tahun Gerakan Pemuda Ansor.”

Suara Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *