Salah satu konsep kunci dalam pemikiran Chomsky adalah ‘Manufacturing Consent,’ di mana ia menjelaskan bagaimana media massa berfungsi untuk membentuk pemikiran public. Menurut Chomsky, media tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menyeleksi dan membingkai berita dengan cara yang mendukung kepentingan institusi besar dan elite politik. Dalam proses ini, media berperan sebagai alat untuk menciptakan konsensus yang menguntungkan sebagian kecil orang, sementara suara masyarakat yang lebih luas sering kali diabaikan.
Chomsky juga mengkritik paradigma yang mendominasi pemikiran politik, di mana individu sering kali dipandang sebagai makhluk rasional yang dapat membuat keputusan yang tepat. Ia menekankan bahwa banyak keputusan di tingkat masyarakat dan politik dipengaruhi oleh manipulasi informasi yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan tertentu. Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa banyak orang mungkin tidak menyadari bagaimana pilihan mereka dipengaruhi atau bahkan ditentukan oleh agenda yang tidak transparan.
Secara keseluruhan, pandangan Chomsky tentang kekuasaan menekankan pentingnya kesadaran kritis dan pemahaman tentang bagaimana informasi dapat dimanfaatkan untuk mempertahankan struktur kekuasaan yang ada. Melalui analisis yang tajam, Chomsky mengajak kita untuk mempertanyakan dan kritis terhadap narasi yang disajikan media dan lembaga lain yang mendominasi, demi mendukung kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Pendidikan dan Kesadaran Kritis
Noam Chomsky, sebagai seorang linguistik dan filsuf terkemuka, menekankan pentingnya pendidikan dalam membangun kesadaran kritis baik individu maupun kelompok. Menurutnya, pendidikan tidak seharusnya hanya bertujuan untuk mentransfer pengetahuan, tetapi juga harus mendorong pemikiran kritis. Dengan tujuan tersebut, pendidikan berfungsi sebagai alat yang kuat untuk melawan manipulasi informasi dan kekuasaan yang tidak adil. Chomsky berpendapat bahwa melalui pendidikan yang berfokus pada pengembangan akal dan pemikiran independen, individu dapat belajar untuk mempertanyakan kenyataan yang ada dan mengidentifikasi ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat.