Manusia adalah makhluk sosial. Artinya, manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa adanya interaksi dengan orang lain dalam masyarakat. Sejak lahir, manusia sudah terhubung dengan lingkungannya dan memiliki kecenderungan alami untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi. Interaksi ini menjadi pondasi bagi terbentuknya berbagai hubungan sosial yang kompleks, yang pada akhirnya membentuk sebuah masyarakat. Dalam konteks komunikasi, pesan yang disampaikan dari satu pihak ke pihak lain merupakan proses penting agar informasi dapat diterima dengan baik. Seiring kemajuan teknologi, cara komunikasi ini pun berubah secara drastis. Kita mengenal dua jenis media komunikasi utama: pertama, media komunikasi verbal, yang menyampaikan pesan melalui suara atau ucapan; kedua, media komunikasi nonverbal, yang menyampaikan pesan tanpa suara, seperti tulisan atau simbol. Kini, media komunikasi juga semakin beragam dengan kehadiran teknologi modern seperti smartphone, radio, surat kabar, dan internet. Dengan hanya bermodalkan sinyal atau paket data, seseorang dapat mengakses informasi dari seluruh dunia dengan mudah.
Dalam ranah kepenulisan dan pemberitaan, istilah jurnalisme sangat penting. Jurnalisme adalah aktivitas mencari, mengumpulkan, dan menulis berita yang disebarluaskan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Jurnalisme bukan hanya sekadar penyampaian berita, tetapi juga sebuah pekerjaan yang membutuhkan integritas, akurasi, dan tanggung jawab sosial. Berita yang disampaikan oleh jurnalis mampu memengaruhi sikap sosial dan mental masyarakat luas, sehingga penting bagi kita semua untuk memahami peran jurnalisme serta sejarah media pers itu sendiri. Sejarah jurnalisme telah dimulai sejak zaman Romawi Kuno. Salah satu bentuk jurnalisme tertua adalah Acta Diurna, papan pengumuman yang muncul di masa pemerintahan Julius Caesar. Acta Diurna berfungsi sebagai media informasi harian yang menyampaikan berita sidang senat, peraturan, dan kejadian penting kepada masyarakat. Julius Caesar sendiri dijuluki “Bapak Pers Dunia” karena perannya mengembangkan tradisi komunikasi ini. Dari sini, kata jurnalistik berasal—diambil dari istilah Latin “Diurnal” yang berarti harian atau laporan harian. Tradisi ini berlanjut di berbagai negara, seperti di China dengan surat kabar cetak pertama bernama Tching-pao yang terbit pada tahun 911 M.
Secara sederhana, jurnalisme adalah proses mencari informasi yang akurat tentang sebuah peristiwa untuk kemudian disebarluaskan kepada publik. Jurnalis adalah orang yang mencari dan menyebarkan informasi tersebut. Mereka memiliki peran penting sebagai penghubung antara fakta dan masyarakat, sekaligus menjaga agar berita yang sampai ke publik dapat dipercaya dan tidak menyesatkan. Seorang jurnalis bekerja dalam kerangka kontrak dengan pemilik media massa, yang secara formal mengatur hak dan kewajiban mereka dalam menyajikan berita. Selain jurnalis, media pers juga memegang peranan vital dalam komunikasi sosial. Media pers berfungsi sebagai institusi sosial yang menyediakan informasi bagi berbagai lapisan masyarakat. Informasi yang disampaikan media bersifat pragmatis, artinya sangat berguna bagi pengguna untuk menjalankan peran sosialnya. Semakin aktif seseorang dalam kehidupan sosial, semakin besar kebutuhan mereka akan informasi faktual untuk menempatkan diri dalam interaksi sosial yang terjadi. Di era globalisasi saat ini, media massa sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Keberhasilan media dalam menjalankan fungsinya sebagai komunikator dapat dilihat dari bagaimana media tersebut terus berkembang dan bertahan, yang berarti masyarakat masih mengandalkan media dalam memperoleh informasi dan hiburan. Media yang sukses adalah media yang mampu mengikuti perubahan zaman dan menyajikan berita serta konten yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Lalu, bagaimana hubungan media dan masyarakat itu sendiri? Masyarakat adalah kumpulan individu yang hidup berdampingan dan berinteraksi. Kata “masyarakat” berasal dari bahasa Arab “syaraka” yang berarti berpartisipasi atau ikut serta. Dalam bahasa Inggris, society merujuk pada interaksi sosial, rasa kebersamaan, dan proses perubahan sosial. Masyarakat bukan hanya sekedar kumpulan orang, tapi juga sebuah sistem yang memiliki kebudayaan, aturan, dan tujuan bersama. Menurut Paul B. Horton, masyarakat adalah kelompok manusia yang relatif mandiri yang hidup bersama dalam wilayah tertentu dengan kebudayaan yang sama, dan menjalankan aktivitas sosial yang terorganisasi. Masyarakat memiliki beberapa fungsi penting yang menjadi kekuatan bagi negara dan tatanan sosial secara umum. Fungsi pemeliharaan misalnya, yakni mempertahankan prinsip-prinsip dasar yang menjaga kelangsungan masyarakat. Fungsi pencapaian tujuan, di mana masyarakat ikut berperan menciptakan sistem sosial yang mengatur hubungan antar individu dan kelompok. Fungsi interaksi, yang mengkoordinasikan berbagai unit sosial agar bisa berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis.
Di tengah perkembangan zaman yang begitu pesat, masyarakat semakin mudah mengakses media massa. Hal ini membawa dampak positif sekaligus tantangan. Di satu sisi, masyarakat dapat memperoleh berbagai informasi dengan cepat dan luas. Namun di sisi lain, kemudahan akses juga membuka peluang tersebarnya berita yang tidak kredibel dan hoaks. Oleh karena itu, peran jurnalis semakin ditekankan dalam menyajikan berita yang akurat, kredibel, dan sesuai fakta. Ini menjadi kunci agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang salah dan tetap dapat mengambil sikap bijak. Media memiliki posisi strategis dalam kehidupan masyarakat. Setiap media massa memiliki audiens tersendiri yang menjadi pengikut setia. Media tidak hanya memenuhi kebutuhan orang dewasa dalam mendapatkan berita terkini, tetapi juga menyajikan berbagai informasi hiburan dan konten yang sesuai dengan karakter beragam kelompok masyarakat. Untuk bisa bertahan dan eksis, media harus terus melakukan inovasi dan mengikuti dinamika perubahan zaman serta kebutuhan pasar. Dengan begitu, media mampu menjadi sumber informasi yang dapat diandalkan sekaligus wadah hiburan yang menarik.
Seorang jurnalis adalah perekam kehidupan masyarakat, yang menyampaikan riuh rendah aktivitas sosial lewat tulisan dan media cetak atau elektronik. Mereka adalah garda terdepan dalam menyajikan berita yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan publik. Masyarakat sebagai objek utama berita, harus tetap kritis dan selektif dalam menerima informasi. Penyaringan terhadap berita yang akurat dan terpercaya menjadi sangat penting agar kita tidak mudah terjebak oleh isu-isu yang tidak benar. Dengan demikian, jurnalisme, media pers, dan masyarakat saling terkait erat dalam membangun komunikasi sosial yang sehat dan informatif. Ketiganya bersama-sama menciptakan sistem yang tidak hanya memenuhi kebutuhan informasi masyarakat, tetapi juga menjaga agar informasi yang beredar tetap objektif dan dapat dipercaya. Sebagai bagian dari masyarakat yang hidup di era digital dan informasi, sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk terus meningkatkan literasi media dan kritis dalam mengonsumsi berita.

Mari kita dukung jurnalisme yang sehat dan media yang bertanggung jawab, karena dari sanalah pondasi masyarakat yang cerdas dan demokratis dapat terbentuk.

Postingan Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *