Teriak Tolak! dan Puisi Lainnya
Teriak Tolak!
ratusan anggota memasuki ruang rapat.
dengan kepentingan masing-masing
dengan dasar paling rasional
saling lempar argumen
bersandar pada kelemahan—kaum terpinggir
suatu hari suasana benar-benar berbeda
suara jejak mereka benar-benar dijaga
pintu dibuka sembunyi-sembunyi
juga penuh hati-hati duduk di kursi
dan saat itu
tak satu pun kepentingan terbentur.
tapi di luar ruangan;
suara nyaring; tolak! tolak! tolak!
terdengar bak ledakan
Maret 2025
Koin
aku yang tak mengerti apa pun bertanya:
“mungkinkah anak kecil yang melompat ke laut,
melompat masuk ke dalam ruang rapat megah mereka
demi koin yang mesti dipungut?”
“mustahil, tak ada satu pun koin yang, dengan ikhlas,
secara terencana dilempar di ruangan itu”
jawab seorang profesor tua
Gilimanuk-Ketapang, 31 Oktober 2022
Jalan
Seperti dengan kaki
kapal menerjang ombak
menyeret semua yang lunglai
ke tempat yang tak jelas arahnya.
Gilimanuk-Ketapang, 31 Oktober 2022
Hewan Kurban
apakah hanya hewan kurban
rela berkorban di hari raya;
membuktikan cintanya tiada dua
—kepada selain Dia.
Gilimanuk-Ketapang, 31 Oktober 2022
Mengapa?
mengapa beban ini tak terhingga?
mengapa matahari terbit lebih dini?
mengapa di sore hari, bulan berbinar terang?
aku ingin berteman dengan pikiran yang bisa menjawab pertanyaan,
mengapa orang-orang menempel pas foto 3×4
di banyak surat di banyak lembar yang entah diterbangkan ke mana.
tetapi di kelopak mata
air mengalir deras, luruh ke tanah
kembali mengukir kata tanya,
mengapa? mengapa? mengapa?
Jembrana, 31 Oktober 2022
Penulis: Muhammad Farhan Azizi | Fans Mancester United, dapat disapa melalui instagram @mfarhan_azizi