Aku yang Membeli Neraka dengan Tanda Tangan Sendiri
Aku duduk di sudut kamar yang bisu,
dinding menatapku seperti hakim pemarah.
Kepalaku penuh suara-suara lama,
mengingat tiap janji yang kubikin dengan mulut sembarangan.
Aku duduk di sudut kamar yang bisu,
dinding menatapku seperti hakim pemarah.
Kepalaku penuh suara-suara lama,
mengingat tiap janji yang kubikin dengan mulut sembarangan.