Setiap manusia memiliki misi dalam hidup, tentang mau ke mana, bagaimana, serta untuk apa menjalani kehidupan ini. Sungguh, tujuan hidup seseorang akan bergerak menuju apa yang ingin dicapai sejak dalam hati dan dirinya.

Dalam konteks realita, hidup tidak hanya sekedar hidup, seperti ungkapan Pramoedya Ananta Toer, “Jika hidup hanya sekedar hidup, monyet pun hidup.”

Sungguh miris jika kehidupan manusia yang mulia yang memiliki tugas dan tanggung jawab membawa misi kekhalifahan menjadi fana, tidak bermakna, karena kehilangan arah dan maksud dari tujuan hidup itu sendiri.

Banyak yang terlambat menyadari makna dari risalah kehidupan di muka bumi ini. Padahal tugas suci itu akan terarah kepada jalan yang benar, jika kita pun mengarahkan hidup pada arah yang benar melalui lingkungan yang baik, serta cara dan jalan hidup yang lurus.

Makna dari kehidupan setiap manusia sejatinya memiliki maksud dan tujuan, agar tidak salah arah serta tidak keliru tujuan. Supaya hidup ini tidak terasa hampa ataupun kosong, maka ia harus dijalani dengan penuh makna, melalui pemaknaan hidup, bukan sekedar hidup.

Tujuan luhur yang ingin dicapai inilah yang nantinya akan mengangkat derajat seseorang ke tempat yang tinggi dan mulia. Ia akan dipermudah, bahkan akan dibukakan jalan oleh Tuhan.

Pemaknaan diri terhadap kehidupan ini tidak serta-merta muncul dari pemahaman teoritis semata, namun juga tampak dalam setiap langkah dan tindakan nyata yang menunjukkan arah yang lebih baik dari sebelumnya.

Postingan Serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *