Kemarin
Kemarin adalah hari yang biasa. Tidak ada hujan, tidak ada pesta. Hanya desir angin yang menyentuh pohon cemara di ladang belakang rumah kami.
Kemarin adalah hari yang biasa. Tidak ada hujan, tidak ada pesta. Hanya desir angin yang menyentuh pohon cemara di ladang belakang rumah kami.
Dan dalam satu klik, kematian itu digeser ke bawah layar. Orang-orang kembali ke cerita selebritas dan promo bulan ini. Korban pun jadi arsip di galeri “kenangan sementara.”
Maka dengarlah, dengarlah suara gamelan dari desa, yang nadanya tak kau akui, tapi nadanya—itulah irama negeri ini.
Kurang lebih dua tahun saya merasakan kemandekan dalam menulis. Beberapa kali mencoba untuk mengirim tulisan ke media massa tapi gagal, tidak diterima redaksi. Dengan kata lain tulisan saya dianggap belum layak baca, gagasannya dinilai lemah, tidak solid, dan sebagainya.
Teriak Tolak!/ratusan anggota memasuki ruang rapat/dengan kepentingan masing-masing/mereka saling lempar argumen
dengan dasar paling rasional/keberpihakan bersandar pada kelemahan